Mau Kaya Harus Rajin SEDEKAH. INI AYAT-AYAT SEDEKAH...
Kalau membaca ayat ini, gak harus lulus kuliah pun gampang dicerna bro..
“Allah memusnahkan RIBA dan menyuburkan SEDEKAH” [QS. Al-Baqarah: 276]
Artinya ?
Ya kalau mainan RIBA bakal DIMUSNAHKAN Allah, hartanya di dunia dan akherat.. Mau ngeyeeel apapun nyari pembenaran, ayat Allah tak bisa dilawan vroh.
BACA BAIK BAIK GAES !! SUAMI ISTRI PERANG BESAR KARENA (RIBA)
Puluhan curhatan itu masuk ke inbox saya di FB Messenger, rumah tangga yang dibangun dengan niat mulia mencari ridho Allah, hancur lebur karena urusan utang dan riba yang bertahun-tahun tidak selesai. Pihak istri sering yang lemah dan kalah seperti wanita pada umumnya, ngikut suami aja.. Tapi ketika di depan sudah ada jurang kehancuran, apa si istri diam saja? Melihat biduk rumah tangga sudah di mulut jurang menganga..
Mau Tahu ? Klasifikasi Tingkatan IQ Manusia
Tingkatan IQ Manusia
Apa sih IQ itu?
Intelegent quotient atau IQ ialah angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang yang dibandingkan dengan sesamanya dalam satu populasi.
Bagaimana caranya mengetahui tingkat IQ (Intellegent Quotient) seseorang ? Umumnya dilakukan melalui psikotest yang memiliki banyak metode atau cara. Namun, para ahli berbeda pendapat dalam menentukan ukuran soal tingkatan IQ manusia. Berikut ini klasifikasi tingkatan IQ manusia menurut pendapat beberapa ahli:
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan.
- Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.
- Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
- Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115).
Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Bisa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
70 – 79 = Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 = Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 = Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 = Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 = Tingkat IQ superior
131 atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius.
Dengan rata-rata IQ manusia normal adalah di kisaran angka 91-110, berikut ini adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata, mungkin sebagian dari mereka sudah kamu kenal sebelumnya:
- Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
- Johann Wolfgang von Goethe — Germany : 210
- Kim Ung-Yong, ilmuwan fisika, Korea Selatan : 210
- Gottfried Wilhelm von Leibniz — Germany: 205
- Blaise Pascal Mathematician & religious philosopher France: 195
- Garry Kasparov, pecatur Russia: 190
- Sir Isaac Newton Scientist England: 190
- Galileo Galilei Physicist & astronomer & philosopher Italy: 185
- Buonarroti Michelangelo Artist, poet & architect Italy: 180
- Johannes Kepler Mathematician, physicist & astronomer Germany: 175
- Johann Strauss Composer Germany: 170
- Martin Luther Theorist Germany: 170
- Plato Philosopher Greece: 170
- Ludwig van Beethoven Composer Germany: 165
- Johann Sebastian Bach Composer Germany: 165
- James Watt Physicist & technician Scotland: 165
- Wolfgang Amadeus Mozart Composer Austria: 165
- Bill Gates CEO, Microsoft USA: 160
- Albert Einstein Physicist USA: 160
- Paul Allen Microsoft cofounder: USA 160
- Nicolaus Copernicus Astronomer Poland: 160
- Benjamin Franklin Writer, scientist & politician USA: 160
- James Cook Explorer England: 160
- Stephen W. Hawking Physicist England: 160
- Wolfgang Amadeus Mozart: 154
- John Quincy Adams President USA: 153
- Bonaparte Napoleon Emperor France: 145
- Adolf Hitler Nazi leader Germany: 141
Namun daftar di atas hanyalah jumlah kecil saja dan tidak mencakup semuanya.
Penjelasan tingkatan IQ secara umum:
A. Idiot IQ (0-29)
Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah. Tidak dapat berbicara atau hanya mengucapkan beberapa kata saja. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, dia harus diurus oleh orang lain. Anak idiot tinggal ditempat tidur seumur hidupnya. Rata-rata perkembangan intelegensinya sama dengan anak normal 2 tahun. Sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain intelegensinya rendah, juga badannya kurang tahan terhadap penyakit.
B. Imbecile IQ (30-40)
Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti. Pada imbecile dapat diberikan latihan-latihan ringan, tetapi dalam kehidupannya selalu bergantung kepada orang lain, tidak dapat mandiri. Kecerdasannya sama dengan anak normal berumur 3 sampai 7 tahun.Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa.
C.Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
Kelompok ini sampai tingkat tertentu masih dapat belajar membaca, menulis, dan membuat perhitungan sederhana, dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan perencanaan dan dan pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.
D.Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Secara bersusah paya dengan beberapa hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan kelas-kelas terakhir di SLTP
E. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89
Kelompok ini termasuk kelompok normal,rata-rata atau sedang tapi pada tingakat terbawah, mereka agak lambat dalam belajarnya, mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA.
F. Normal sedang, IQ 90-109
Kelompok ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, mereka merupkan kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk.
G. Normal tinggi (above average) IQ 110-119
Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.
H. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka seringkali terdapat pada kelas biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok ini.
I. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139
Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal.
J. Genius IQ 140>
Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.
Uraian diatas menjelaskan tentang tingkat intelegensi dalam ukuran secara kognitif, pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar dan meraih kesuksesan.
Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional yang ahlinya yaitu Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence (kecerdasan emosional).
Bedasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada tingkatan rata-rata. Tidak sedikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
IQ – Deskripsi – % dari Populasi dunia
130+ – Sangat superior – 2.2%
120-129 – Superior – 6.7%
110-119 – Rata-rata plus – 16.1%
90-109 – Rata-rata – 50%
80-89 – Rata-rata minus – 16.1%
70-79 – Garis batas – 6.7%
Below 70 – Sangat rendah – 2.2%
CARA MENGETES IQ SECARA ONLINE
Nah, buat kamu-kamu yang penasaran ingin mengetahui berapa tingkat intelejensi diri kamu , berikut caranya:
- Jika kamu mau mencoba jujur, sebelum mengikuti test ini tidak perlu belajar apapun.
- Test ini menggunakan bahasa asing, tapi jangan kuatir, kamu pasti bisa.
- Clue-nya, kamu cuma disuruh berpikir dan memilih. Tidak perlu bawa kamus atau buka gugeltranslate.
- Yang pasti ini butuh koneksi ke internet. Karena test dilakukan secara online.
- Kalo sudah siap, silakan kunjungi link berikut ini:
- Klik/pilih English -> kemudian Start
- Jawab semua pertanyaan walaupun tidak tahu.
- Kamu hanya mempunyai waktu 40 menit untuk menjawab 39 pertanyaan. Jadi, hanya diberikan kesempatan satu menit untuk menjawab setiap pertanyaannya.
- Setelah 39 soal selesai dikerjakan, klik Menu lalu Send.
- Hasilnya adalah jumlah IQ anda sebenarnya. Dan silahkan buka kembali tabel klasifikasi umum diatas, kamu masuk golongan yang mana?
- Setelah keluar hasilnya, jangan lupa buat teman-teman balik kesini dan tinggalkan komentar dengan menunjukkan HASILNYA berapakah tingkatan IQ anda saat ini hehee
---- SELAMAT MENCOBA ----
Dari berbagai sumber.
Hakikat Masalah Dalam Kehidupan Kita
Hakikat dunia ini adalah masalah. Dengan banyaknya masalah maka terciptalah berbagai lapangan kerja dan profesi. Right..??
Nah, hakikat masalah yang membebani kehidupan kita adalah sebuah pesan yang datang dari Allah swt, sebuah pesan dari alam bawah sadar kita. Sebuah pesan yang berbunyi,
"Perbaiki diri, evaluasi diri, Tingkatkan ketakwaan, & mendekatlah pada-Ku, jalan menuju kemuliaan dirimu sudah Aku berikan lewat ujian masalah ini."
Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam kehidupan ini kita sering mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Oleh karena itu daripada memendam sakit hati kepada kehidupan, adalah lebih baik bila kita belajar untuk menyukai apapun yang kita dapatkan. Dengan menerapkan sikap ini kita sudah merubah posisi diri kita, yaitu bila kita suka berkeluh kesah ataupun marah-marah atas segala masalah kehidupan kita. Maka saat itu posisi diri kita adalah sebagai KORBAN. Sebagai object yang tidak berdaya mengahadapi kondisi dan situasi yang tidak menyenangkan.
Nah, alih-alih berkeluh kesah. Bukankah lebih baik Kita terima saja dengan ikhlas segala keadaan itu, toh... itu adalah situasi yang dimana kita sudah dalam posisi tidak bisa untuk menghindarinya. Mau tidak mau situasi itu harus kita lalui... Nah, dengan merubah sikap kita tersebut. Posisi kita berubah dari sekedar KORBAN, kita sekarang menjadi PELAKU atau Subject. Sebagai pelaku, maka kitapun punya kemampuan untuk merubah Masalah menjadi Berkah.
Pandangan kita akan berubah, tidak lagi memandang masalah sebagai sebuah beban. Namun memandang masalah sebagai sebuah kesempatan untuk memperbaiki kualitas kehidupan kita. Sebuah kesempatan untuk memperbaiki keadaan, dan menghapus kesalahan di masa lalu. Sehingga dengan begitu kita malah bisa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, atas masalah yang diberikan kepada kita. Yang dengan masalah itu bisa menjadi sebuah batu pijakan untuk kita meraih kesuksesan di masa mendatang. Inilah, ciri-ciri karakter orang-orang Sukses yang harus juga kita miliki.
Life is Never Flat
Kehidupan di dunia tidak pernah datar dan lurus-lurus saja. Life is never flat and life is never straight. Pengusaha sukses tidak akan selamanya sukses suatu saat ia harus besiap menghadapi kerugian. Pelajar yang pintar nan cerdas tidak akan selalu mendapatkan nilai di atas rata-rata, suatu saat ia harus siap dengan nilai yang tidak memuaskan. Orang yang badannya selalu sehat, harus siap jika suatu hari tubuhnya dilanda kesakitan. Di suatu waktu, kebahagiaan tiba memenuhi ruang di dalam hati, tapi di lain waktu seseorang harus siap ketika kesedihan kunjung.
Ini adalah wujud bahwa semua yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah swt. secara berpasangan dan semuanya tidak pernah diam dalam suatu keadaan. Terus berputar, silih berganti.
Dua Macam Ujian
Kita sering merasa bahagia jika yang terjadi pada diri kita adalah sesuatu yang kita harapkan, sesuatu yang kita inginkan dan kita cita-citakan. Kaya raya, bisnis sukses, memiliki tubuh yang selalu sehat, memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Itu adalah beberapa contoh harapan dan keinginan hidup.
Sebaliknya, kita merasa sengsara, sedih, dan berduka ketika mendapatkan segala hal yang tidak kita inginkan. Misalnya, sakit. Siapa yang mau sakit? Tidak akan ada kan, karena semua orang hanya menginginkan sehat. Misalnya juga bangkrut. Siapa pengusaha yang ingin usahanya gulung tikar? Oh... tidak bisa! Begitu kata Sule, he...he...he... Atau tidak lulus Ujian Nasional (UN) yang momok menakutkan bagi para pelajar kelas IX dan XII. Saya kira tidak ada pelajar yang ingin gagal UN, semuanya pasti hanya menginginkan satu kata saja tidak yang lain yaitu L-U-L-U-S alias lulus.
Islam memandang bahwa bagaimana pun kondisi yang sedang terjadi, semua adalah ujian kehidupan. Mau kesenangan atau kesengsaraan, mau kebahagiaan ataupun kesedihan, dua hal ini adalah ujian. Dan, memperkuat realitas tersebut, Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa sesungguhnya dunia adalah ruang ujian. Innaddun-yā dārul balā. Demikian tegasnya.
Namun, kebanyakan manusia baru merasa sedang diuji oleh Allah ketika mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkan kedatangannya. Jika ini terjadi pada diri seseorang, Umar bin Khathab lebih dahsyat menegaskan bahwa orang tersebut adalah makhdū’un ‘an ‘aqlihi, tertipu oleh akalnya sendiri. Pertanyaan saya adalah, mungkinkah ada orang yang tertipu oleh akalnya sendiri? Jika ada, orang tersebut adalah orang yang sangat bodoh. Dan label ini diberikan Umar putra Khathab kepada orang yang tidak merasa sedang diuji oleh Allah dengan segala bentuk kesenangan hidup.
www.naqsdna.com
Bisa Jadi Ini Alasan Rejeki Kita Sering Tersendat Gan
Sebuah kisah renungan yang sangat dalam menyentuh hati bagi siapa saja anda yang membacanya !! Artikel ini saya dapat dari sahabat blogger yang saya sendiri lupa namanya. dan kejadian ini sedikit agak lama dan kebetulan saya dapat dari Forum sebelah. Saya hanya meneruskan dan berbagi sesuatu untuk kita semua. dalam artikel ini kata-kata yang di sajikan cukup dalem bisa buat kita untuk sejenak merenung betapa besarnya jasa orang tua terhadap kita gan.
Silahkan simak baik-baik gan
Gan mungkin kita seringkali seret sama rezeki, bener kan? Kadang-kadang kita bingung sebenernya kenapa sih Yang Maha Kuasa tidak mengabulkan doa/keinginan kita, apa Tuhan mau nguji kita atau Tuhan udah enggak sayang sama kita ?
Eits gan, saya saranin jangan pernah ngomong gitu. Tuhan emang selalu memberikan yang terbaik buat kita-kita orang, "tapi kok udah banting tulang kerja seharian hidup tetep gini-gini aja (gerutu agan, hihihi)".
Sebenernya Tuhan bukan tidak mau mengabulkan doa atau mewujudkan keinginan kita, Justru kitalah yang enggak mau mematuhi hukum-hukum Dia yang disebut hukum LOA* ( Law of Attraction ). Ingatlah, doa itu terkait erat dengan LOA. Terbukti, orang Atheis sekalipun dapat mewujudkan impiannya, semata-mata karena ia mematuhi hukum-hukum LOA.
LOA = Hukum Tarik-Menarik (Law of Attraction) yang intinya kurang lebih seperti ini : apa yang anda pikirkan, itulah yang semesta berikan. Boleh juga dibilang, pikiran Anda-lah yang menarik segala sesuatu itu terjadi.
Saat kita berusia 1 tahun. orangtua memandikan dan merawat kita. Sebagai balasannya, kita malah menangis di tengah malam.
Saat kita berusia 2 tahun. orangtua mengajari kita berjalan. Sebagai balasan, kita malah kabur ketika orangtua memanggil kita.
Saat kita berusia 3 tahun. orangtua memasakkan makanan kesukaan kita. Sebagai balasannya, kita malah menumpahkannya.
Saat kita berusia 4 tahun. orangtua memberi kita pensil berwarna. Sebagai balasannya, kita malah kita malah mencoret-coret dinding dengan pensil tersebut.
Saat kita berusia 5 tahun. orangtua membelikan kita baju yang bagus2. Sebagai balasannya, kita malah mengotorinya dengan bermain-main lumpur.
Saat kita berusia 10 tahun. orangtua membayar mahal2 uang sekolah dan uang les kita. Sebagai balasannya, kita malah malas2an bahkan bolos.
Saat kita berusia 11 tahun. orangtua mengantarkan kita ke mana2. Sebagaii balasannya, kita malah tidak mengucapkan salam ketika keluar rumah.
Saat kita berusia 14 tahun. orangtua pulang kerja dan ingin memeluk kita. Sebagai balasannya, kita malah menolak dan mengeluh, "Papa, Mama, aku sudah besar!"
Saat kita berusia 17 tahun. orangtua sedang menunggu telepon yg penting, sementara kita malah asyik menelepon teman2 kita yg tidak penting.
Saat kita berusia 18 tahun. orangtua menangis terharu ketika kita lulus SMA. Sebagai balasannya, kita malah berpesta semalaman dan baru pulang keesokan harinya..
Saat kita berusia 19 tahun. orangtua membayar biaya kuliah kita dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kita meminta mereka berhenti jauh2 dari gerbang kampus.
Saat kita berusia 22 tahun. orangtua memeluk kita dengan haru ketika kita wisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya kepadanya, "Papa, Mama, mana hadiahnya? Katanya mau membelikan aku ini dan itu?"
Saat kita berusia 23 tahun, orangtua membelikan kita sebuah barang yg kita idam2kan. Sebagai balasan, kita malah mencela, "Duh!Kalau mau beli apa2 untuk aku, bilang2 dong pah!"
Saat kita berusia 27 tahun, orangtua membantu membiayai pernikahan kita. Sebagai balasan, kita malah pindah ke luar kota, meninggalkan mereka dan menghubungi mereka hanya dua kali setahun.
Saat kita berusia 30 tahun, orangtua memberi tahu bagaimana merawat bayi. Sebagai balasan, kita malah berkata,"Papa, Mama zaman sekarang sudah beda. Nggak perlu lagi cara2 kaya dulu."
Saat kita berusia 40 tahun, orangtua sakit2an dan membutuhkan perawatan. Sebagai balasan, kita malah beralasan,"Papa, Mama, aku sudah berkeluarga. Aku punya tanggung jawab terhadap keluargaku."
Dan entah kata2 apalagi yg pernah kita ucapkan kepada orangtua kita. Bukan mustahil, itu yg menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita selama ini.
Saya sadar gan, selama ini mungkin saya banyak nentang orang tua. Saya merasa lebih have fun sama temen-temen saya daripada sama orang tua. Padahal orang tua lah yang sebenernya paling care sama kita, kebutuhan apa pun selalu mereka usahakan untuk kita. Tapi apa balesan saya, selama ini cuma nyusahin mereka aja gan. Tapi saya selalu berharap suatu saat saya mau berangkatin mereka ke tanah suci, atau setidaknya membalas jasa-jasa kebaikan beliau selama ini, dengan memanjakan serta menyenangkan beliau gan. Amin.
Mungkin ada benernya juga sih gan, kadang usaha saya juga tersendat-sendat. Setelah saya pikir-pikir, mungkin saya perlu pendekatan lebih kepada orang tua. Pepatah abadi juga mengatakan, "Surga ada di bawah telapak kaki ibu". So, semoga kita semua mau berubah ya gan untuk selalu berbakti pada orang tua kita, seburuk apa pun mereka, tetap mereka adalah yang membuat kita terlahir ke dunia ini dan mereka lah yang mengajari kita ketika kita tidak tahu apa2.
SEMOGA ARTIKEL INI BERMANFAAT & BISA DI JADIKAN RENUNGAN UNTUK KITA SEMUA
Artikel Islam
Artikel Motivasi
Award
Bahaya Riba
Biografi
Business
Cerita Motivasi
Cerita Sukses
Cerita sukses Bob Sadino
Daftar Isi
Entrepreneur
Inspirasi
Keajaiban sedekah
Kejarlah Mimpi
Kisah Sukses
Motivasi
Pengembangan Diri
Potret Kehidupan
Renungan
Robert T. Kiyosaki
Test IQ Online
Tips Praktis Berfikir Positif
Tokoh Sukses