Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah !! | Menggapai Impian

Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah !!

Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, tidak perlu IP tinggi, ijazah, apalagi modal uang. “Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Pakai ilmu street smart saja,” ungkap Purdi E. Chandra, Direktur Utama Yayasan Primagama. Menurutnya, kemampuan otak kanan yang kreatif dan inovatif saja sudah memadai.


Banyak orang ragu berbisnis cuma gara-gara terlalu pintar. Sebaliknya, orang yang oleh guru-guru formal dianggap bodoh karena nilainya jelek, justru melejit jadi wirausahawan sukses. “Masalahnya jika orang terlalu tahu risikonya, terlalu banyak berhitung, dia malah tidak akan berani buka usaha,” tambah ‘konglomerat bimbingan tes’ ini. 


Purdi memang jadi model wirausahawan ‘jalanan’ plus modal nekad. Ia tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang. Ia sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 167 cabang di lebih dari 106 kota. Ia dirikan IMKI, AMIKOM, Entrepreneur University, dan terakhir Sekolah Tinggi Psikologi di Yogyakarta. Grup Primagama pun merambah bidang radio, penerbitan, jasa wisata, ritel, dll. Semuanya diawalkan dari keberanian mengambil risiko. 


Kini Purdi lebih banyak lagi ‘berdakwah’ tentang entrepreneurship. Bagi Purdi, entrepreneur sukses pastilah bisa menciptakan banyak lapangan kerja. Namun, itu saja tidak cukup berarti bagi bangsa ini. “Saya memimpikan bisa melahirkan banyak lagi pengusaha-pengusaha. Dengan demikian, makin banyak pula lapangan kerja diciptakan. Itulah Mega Entrepreneur,” ungkap Purdi kepada Edy Zaqeus dan David S. Simatupang. Wawancara berikut ini pernah dimuat di majalah Berwirausaha (II/8 Mei/02) dan merupakan bagian dari buku laris manis berjudul Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah!. Berikut petikan wawancara yang berlangsung di kantor Primagama di Jakarta: 


Bagaimana semangat wirausaha masyarakat kita

Mungkin begini. Salahnya pendidikan kita itu, kebanyakan orang lulus sarjana baru cari kerja. Jadi pengusaha itu mungkin malah orang-orang yang kepepet. Yang tidak diterima di mana-mana, baru dia sadar dan bikin usaha sendiri. Mestinya, kesadaran seperti ini bisa untuk orang-orang yang tidak kepepet. Alasannya, kalau mau usaha harus ada modal, punya ketrampilan. Padahal tidak harus begitu. Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Ibaratnya kalau kita punya ijazah pun, tidak usah dipikirin. Saya dulu tak tergantung dengan selembar kertas itu. Sekarang mau dijaminkan di bank juga tidak bisa. Hanya buat senang-senang saja kalau sudah sarjana. 



Apakah pendidikan kita sangat bermasalah


Memang saya lihat pendidikan kita itu dari otak kiri saja. Padahal kalau kita garap yang kanan, porsinya banyak, maka otomatis otak kirinya naik. Tapi kalau kita banyakin kiri, kanan ndak ikut naik. Kanan itu adalah praktek. Saya bilang street smart. Cerdas di lapangan, di jalanan. Orang yang akademik, sekolahnya pintar, IP atau nilai tinggi, dia tidak berani menentang teori. Jadi robotlah. Kalau di situ jadi topeng monyet. 


Dia tidak berani membuat kreasi sendiri. Padahal hidup dia itu bukan di masa lalu. Hidup dia itu kan di masa datang, dan itu serba berubah cepat. Tidak ada yang sama dengan teori yang dia pelajari. Teori itu kan hasil temuan. Kenapa kita tidak bisa menemukan sendiri? Saya punya contoh, manajemen di Primagama, yang tidak ada di teori. Kalau pun ada di teori pasti disalah-salahkan. 


Apa itu?
Di Primagama, suami-istri bekerja dalam satu kantor itu malah kita anjurkan. Di lain tempat dan di teori itu ndak boleh! Tapi saya praktekkan…ternyata jalan, bagus. Saya melihat, mereka masing-masing bisa saling mengontrol. Maka, menantang teori itu yang utama. Saya malah bisa menaikkan omset Primagama 60%. Contohnya lagi, iklan Primagama yang pakai aktor Rano Karno. Menurut orang kampus, dan pernah dibahas di sana, itu ndak bener! Menurut teori ndak benar. Tapi nyatanya, bagus hasilnya. Saya dulu pernah pakai Sarlito (pakar psikologi dan pendidikan:red), malah ndak ada hasilnya… walau dia doktor atau apa. Jadi street smart itu! 



Apa artinya street smart? Cerdas di jalanan. Ada academic smart atau school smart. Tapi street smart itu cerdas dengan praktek. Jadi begini, kalau kita punya pengetahuan dengan benar, pengetahuan itu kan akademik. Kita tidak strong, gugur! Kita tidak akan bisa. Kita tidak akan bisa benar. Waktu SD itu ada bacaan-bacaan begini; “Ibu pergi ke pasar membeli sayur.” Kok tidak yang menjual sayur saja? Kok, kata-katanya selalu membeli, bukan menjual? Teryata setelah saya urut-urut, yang nulis itu guru. Coba kalau isinya diubah menjadi menjual, itu akan lain. 


Kenapa tertarik menonjolkan sisi menjualnya

Kalau saya bertransaksi, itu nilai tambah. Dalam transaksi, duit paling banyak itu kan pengusahanya? Dan paling banyak milik pengusaha. Coba kalau misalnya yang satu membeli saja. Akan terbatas transaksinya. Sehingga kalau memang harus banyak pengusahanya, ya untuk menjual. Setuju dengan pemikiran Kiyosaki “If you want to be rich and happy, don’t go to school”?  Kalau saya if you want to be rich and happy, ya.... kalau ingin kaya, ngapain sekolah? Kalau di sekolah tidak akan happy dan kaya. 



Pendidikan kita tidak bikin happy, malah bikin stres anak. Porsi mainnya kurang. Sejak Taman Kanak-kanak sudah dipaksa main otak kiri. Mungkin itu karena dari menterinya sampai orang-orang tuanya itu otak kiri semua, kan? Dikatakan figur yang bagus itu yang profesor, yang doktor. Padahal kalau kita pilah, yang pintar sekolah memang jadi dosen, jadi dokter. Yang sedang-sedang saja jadi manajer. Tapi yang bodo-bodo sekolahnya malah jadi pengusaha. Penelitian di Harvard begitu. 


Penyikapan guru terhadap anak yang bodo kok divonis tidak punya masa depan. Mungkin dia berani, kreatif, bisa menemukan apa yang tidak ditemukan oleh anak-anak pintar. Nah, pendidikan kita itu semua mau dijadikan ilmuwan. Seolah ngejar otak kiri saja, ngejar school smart saja. 


Apa yang harus dilakukan untuk membongkar sistem seperti itu


Memang berat karena dari dulu juga begitu. Maka harus lewat luar, kegiatan-kegiatan ekstra. Maka saya usulkan pendidikan kita dibuat dua sistem; sistem ijazah dan sistem tanpa ijazah. Kalau sekolah tanpa ijazah, orang akan cenderung cari ketrampilan dari praktek yang kelihatan. Yang pakai ijazah untuk yang mau jadi dosen, jadi dokter, jadi ilmuwan. Kalau pelajaran kimia yang pakai ijazah, ya ilmuwan itulah. Kalau kimia yang tidak pakai ijazah, pilihannya ya bikin deterjen, bikin sirup, bikin apa saja yang ada manfaatnya. Kalau semua harus belajar kimia, padahal kita tidak tertarik, berarti dipaksa dan tidak happy jadinya.



Kalau di tataran konseptual, apa yang mesti dilakukan

Saya kira Dikbud itu merasa bahwa yang menentukan masa depan Indonesia itu dia. Bikin kurikulum, walaupun sumbernya dari masyarakat, tapi sering terlambat. Kurikulum tahun lalu baru dipakai sekarang. Lebih cepat di luar, kan? Maka kalau saya, pendidikan itu tidak usah diatur. Perguruan Tinggi siapa pun boleh bikin. Dan itu masyarakat yang menilai. Hukum pasar! Titel MBA atau apa dilarang, kenapa? Alamiah aja. Nanti kalau kebanjiran itu orang ndak mau pakai, kan ndak masalah? Kalau banyak manajer belajar ilmu untuk mendapatkan MBA, itu kan bagus? Dalam pendidikan itu sebenarnya mereka dagang.



Kalau model-model pendidikan itu masyarakat yang mengembangkan, mungkin baru bagus. Karena pas dengan zaman itu. Misalnya Mc Donald mau bikin Universitas Mc Donald, kenapa tidak? 


Bagaimana dengan Entrepreneur University yang Anda dirikan

Sebagai entrepreneur, saya punya visi Mega Entrepreneur. Artinya bagaimana seorang pengusaha bisa menciptakan pengusaha lainnya. Kalau pengusaha bisa menciptakan lapangan kerja, itu sudah biasa. Yang saya kejar adalah bagaimana saya bisa menciptakan banyak pengusaha. Dulu visi saya memang menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Kalau seperti itu kan lama. Mungkin hanya ribuan lapangan kerja. Tapi kalau bisa menciptakan banyak pengusaha, lapangan kerja yang tercipta lebih banyak lagi. 



Karyawan saya pun saya usahakan bisa jadi pengusaha. Kayak manajer-manajer saya, semua sudah punya usaha di luar. Saya ditentang oleh Renald Kasali. Katanya menurut teori itu tidak bisa. ‘Orang kerja kok diajak merangkap jadi pengusaha, itu ndak bisa!’. Saya praktekkan ternyata bisa. Manajer saya punya perusahaan mebel. Menurut Kiyosaki, di sini dia sebagai employee, di luar dia sebagai business owner karena yang mengelola orang lain. Ada manajer saya yang buka bengkel motor. Sopir saya punya kenteng mobil. Sopir saya yang lain punya bisnis jual beli handphone. Karyawan-karyawan itu mau jadi manajer semua ndak mungkin, kan? Harapan paling besar saya, ya mereka jadi pengusaha.



Sejak kapan Entrepreneur University berjalan?

Entrepreneur University (EU) berjalan baru setahun. Sebelumnya kita sudah sering adakan pelatihan di mana-mana. Tapi cuma beberapa hari, lalu selesai tidak ada follow up. Sekarang lebih jelas, kita ada follow up. Misalnya kita adakan tiga bulan, setelah itu ada klub entrepreneur. Yang itu bisa dilakukan lewat internet, pertemuan-pertemuan, dan juga konsultasi seperti tadi. 



Di EU diutamakan yang indeks prestasinya (IP) rendah. Memang pernah ada yang protes, orang mau masuk tapi IP-nya tinggi, dia jadi minder. Tapi memang saya lebih mudah mengajar orang yang tidak pintar. Kalau otak kiri sudah kuat, susah berubahnya. Misal dia kuliah di akuntansi, yang feasible tidak feasible, udah…ndak berani-berani dia. Usaha itu bukan perhitungan sebelumnya.


Hitungan yang terjadi, itulah usaha. Banyak yang terjadi kita tidak tahu dan tidak kita pikirkan sebelumnya. Saya di Primagama dulu kalau dipikir tidak rasional. Modal saya cuma Rp300 ribu saja. Sekarang asetnya sudah hampir Rp100 milyar, kan? Rasionalnya di mana?
Tadi ada seorang direksi bank yang ingin membuat usaha. Seperti dia, dihitung-hitung terus, selalu tidak positif. Akhirnya tidak berani buka usaha. Saya bilang, “jangan dihitung terus!” Usaha itu dibuka, baru dihitung. Ini street smart. Kalau dihitung baru dibuka, ndak akan buka-buka usaha. 


Makanya, yang membuat orang takut itu bukan sisi gelap, tapi justru sisi terang. Karena terang itu tahu hitung-hitungannya, tahu risikonya gedhe, jadi takut. Kalau gelap, tidak tahu apa-apa, usaha itu tidak takut. Dihitung atau tidak dihitung itu sama saja kok.
Padahal entrepreneur harus berani ambil risiko…

Itulah, ambil risiko itu berarti harus gelap. Maksudnya jangan terlalu banyak tahu. Setelah jalan, kita pakai ilmu street smart tadi. Street smart itu yang melahirkan kecerdasan entrepreneur yang dibutuhkan untuk pemula usaha. Isi kecerdasan entrepreneur itu ya kecerdasan emosional, spiritual, dan basisnya di otak kanan. 



Bagaimana cara Anda merealisasikan gagasan Mega Entrepreneur

EU ini saya yang buka dan pelatihannya saya yang mengajar sendiri. Saya bukan cari untunglah, tapi semacam aktulisasilah buat saya. Karena saya ingin jadi Mega Entrepreneur tadi. Sehingga saya bela-belain, ndak harus untung. Kalau nombok pun saya mau untuk memberikan dakwah tentang entrepreneurship ini. Itu yang saya lakukan, dan sudah dua angkatan EU di lima kota. Perkembangan pesertanya cukup positif. Yang sama sekali tidak berani berusaha, kini jadi berani. 



Bagaimana tren kewirausahaan ke depan

Saya kira itu suatu keharusan. Kalau negara ini mau maju, harus banyak pengusahanya. Kita belum ada kementrian yang khusus mengurusi wirausaha. Di Indonesia banyak bisnis yang bisa dikembangkan menjadi franchise dan tidak harus yang mahal. Di Malaysia sudah ada kementriannya, dan mentrinya mendorong mereka yang mau usaha franchise



Bagaimana entrepreneur yang ideal itu

Ukuran ideal saya adalah dari banyaknya lapangan kerja yang diciptakan. Pengusaha yang bisa melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Bisnisnya kalau bisa yang baik-baiklah. Saya suka mengurusi bisnis yang langsung ke pasar. Yang menilai dan menentukan bisnis saya ya pasar. Saya ndak model dengan bisnis lobi-lobi yang harus berhubungan dengan pemerintah. 



Pernah mengalami pencerahan selama menjadi entrepreneur

Saya mengembangkan sisi spiritual melalui dzikir atau meditasi. Bisnis itu, kalau bisa ya melibatkan yang “di atas”. Tidak bisa berjalan dengan diri kita sendiri. Maka saya kembangkan kecerdasan spiritual. Kalau menggunakan intuisi saja, hanya bisa menunjukkan sesuatu tujuan itu seperti apa….Tapi kalau dzikir, melibatkan Tuhan, kuncinya justru membuat tujuan itu terjadi. Misalnya diramal orang kita tidak hoki. Dengan dzikir itu bisa jadi hoki. Yang tidak baik jadi baik. Arah negatif bisa jadi positif.* 





( Purdi E. Chandra )

83 comments:

  • Little Knowledge says:
    5/04/2011

    nice artikel . i read it . cool .

  • Anonymous says:
    5/04/2011

    saya kurang mengerti dengan bisnis ini,, makasih infonya,,,

  • Agriculture Product says:
    5/05/2011

    terima kasih motivasinya sob,ini sangat membantu saya.

  • Mari Berbagi says:
    5/05/2011

    artikel yang sangat bermanfaat, menjadi motivasi bagi para sahabat yang kurang beruntung mendapat pendidikan formal yang tinggi.

  • makasih mas motivasinya.....
    artikelnya bagus2...

  • homework students says:
    5/05/2011

    stuju banget,, tpi walau bagemanapun sekolah tetap harus jlan !!

  • Peluang Bisnis says:
    5/05/2011

    BAGUS SEKALI.. TETAPI TERKESAN FRONTAL YAH

  • Kibim's Blog says:
    5/06/2011

    Capek bacanya gan , ke panjangan tapi nice share
    bisa jadi motivasi kedepannya :)

  • Kian says:
    5/06/2011

    Mantap.. yang diperlukan itu adalah keberanian untuk mengambil sebuah keputusan dengan resiko yang sesuai dengan kemampuan..

  • yeremia says:
    5/06/2011

    robert t kiyosaki banget.. mantab.. salam sukses

  • asfa blog says:
    5/06/2011

    sangat menghibur buat saya yang kurang pintar heheheheh,nice info thanks

  • BRAM WIJAYA says:
    5/06/2011

    Intinya menjadi pengusaha hak setiap orang . sukses semua orang pasti bisa. walaupun orang kepepet sekalipun karena . The Power Of Kepepet bisa bikin orang sukses

  • Anonymous says:
    5/07/2011

    Pola pikir dengan Otak kanan dengan otak kiri memang berbeda, kalau ingin memjadi seorang pengusaha ada yg bilang harus lebih memakai otak kanan,.....makasih infonya

  • Jocky says:
    5/11/2011

    artikel yang sangat bermanfaat,makasih gan

  • suex says:
    5/11/2011

    kunjungan perdana.. balik visit yha di tunggu yah... nice info blognya..

  • cosarosta says:
    5/11/2011

    link’nya mas udah terpasang dari dulu…..coba di check di sini http://www.cosarosta.com/free-tukeran-link-gratis/

  • sdnkalisari05pagi says:
    5/11/2011

    artikel yang amat sangat menarik tuk disimak dicermati dan dijalankan...bukan begitu sob...

  • iklan baris gratis says:
    5/11/2011

    hahaha, sip sip, betul betul
    yg mestinya dibina itu mentalnya utk berbisnis :D

  • Toyota Community says:
    5/14/2011

    Artikelnya bagus sahabat....Saya malah pengen mencoba enterprenurship hamster lumayan untung nya...Mampir sahabat dan berkomentar. Terima Kasih Salam Hangat Kami Toyota.

  • lagu anak says:
    5/15/2011

    Kalau sekolah hanya untuk kerja, mungkin tidak sesuai lagi jaman sekarang. Tapi kalau niatnya untuk ibadah itu tak akan terpatahkan sepanjang jaman :)

  • Faizul Qomarullah Ahmad says:
    5/19/2011

    bagus gan...
    kunjungi blog ane dong...

  • BRI Jakarta Veteran says:
    5/22/2011

    nice posting sahabat, belajar memang tidak hanya dibangku sekolah & pengalaman dan lingkungan juga dapat mengajarkan banyak hal.

  • sahabat pru says:
    5/23/2011

    sungguh motivasi yang sangat luar biasa....

  • Anonymous says:
    5/24/2011

    sayah ada opsi lain untuk berwiraswasta . :)

  • saya setuju dengan menjalani bisnis online....tapi klo ga pake sekolah mana bisa ngerti hal beginian.

    judulnya menarik, bikin orang ingin membacanya.

  • rydho says:
    5/26/2011

    mantab artikelnya sobat..

  • Unknown says:
    5/29/2011

    walah.. wkwkw.. ia juga ya :p

  • NYERI SENDI says:
    6/11/2011

    kalau boleh tau ini blog dofolow bukan?

    mksih ya sblumnya

  • Unknown says:
    6/16/2011

    Ikut Comment ahk..
    and tukar link !

  • aqiqah surabaya says:
    6/17/2011

    wow keren abis, saya sangat suka artikel ini, OK langsung terjun aja deh ke Lapangan !!!!!

  • sangat keren gan..

  • kost bandung says:
    7/18/2011

    Ya.. yang penting niat aja bro..

  • ~~kimz~~ says:
    7/21/2011

    gile la idea yang sangat hebat.. nice entry..

  • radja bontang says:
    8/04/2011

    mantap artikelnya kawan

  • Doedo says:
    8/15/2011

    terima kasih ka bwt motivasi'a
    hehehe :n:

  • free samples and coupons says:
    8/22/2011

    I value your having time to speak about this. I am passionate concerning this topic and really enjoy understanding more about it.

  • obat herbal stroke says:
    9/12/2011

    Tak perlu sekolah untuk sukses. Tapi anda harus cerdas.

  • agen jelly gamat bandung says:
    9/12/2011

    Artikel yg sangat bagus.

  • Obat Herbal gula darah says:
    9/14/2011

    ok juga info'a
    tp klo mnurut saya ilmu jauh lebih penting,sprti pribahsa "tuntutlah ilmu sampai ke negri cina"
    heheh :e: :f: :g:

  • Obat tradisional jerawat says:
    9/16/2011

    tidak ada kesuksesan yang diraih secara instann

  • obat asam urat says:
    9/18/2011

    yapz,,, yang terpenting adalah keinginan dan tekad yang kuat untuk sukses...!!!
    semangat wirausaha....

  • efek kembang api yg sangat bangus banget

  • xamthone says:
    9/19/2011

    postingan yang mnarik nih,,emz bgtu ya mas...
    mkzh bwt share'y semoga bermnfaat.......

  • xamthone plus says:
    9/19/2011

    intinya adalah membuat sesuatu yang beda ya,, makasih banyak buat infonya yaa. jadi makin termotivasi lagi untuk terus berusaha

  • :a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
    :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

    saya ga tau hrus ngomen apa,,
    tp semoga sukses mas dan sehat selalu

  • obat alami keputihan says:
    9/22/2011

    klo ingin kaya sihh mudah yaahh.. Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal.. :)

  • obat asma says:
    9/22/2011

    mantap gan.....nice nice d

  • Pengobatan Asma says:
    9/23/2011

    mantap

  • obat tradisional asam urat says:
    10/02/2011

    baguss banget artikelnya makadih ya salam kenal yaaa

  • Obat Herbal Luka Bakar says:
    10/04/2011

    menarik banget ni artikelnya makasih salam kenal ya

  • Obat Herbal Penyakit Maag says:
    10/05/2011

    bener banget tuh info membangun sukses dehhh

  • obat radang paru-paru says:
    10/07/2011

    good post n salam kenal ja

  • slams says:
    10/14/2011

    nice article.......visit me back

  • hebat artikelnya,,mamotivasi,,dan saya bersemangat sekali walau saya tidak punya izasah tinggi..

  • Brankas says:
    10/18/2011

    wah baru tau banget aslinya sejarah Primagama kayak begitu. bagus nih post nya - inspiring

  • trick-computer says:
    10/21/2011

    makasih atas motivasinya sobat, oya sob link sobat sudah saya pasang di blog saya, silahkan di cek, jika brkenan saya tunggu backlinknya ya sOb..

  • obat asam urat tradisional says:
    10/27/2011

    sip mas..
    thanks share nya n salam kenal ja

  • cara pemesanan gold g says:
    10/31/2011

    salam kenal ja ..
    bingung juga ngoment nya mas..

  • PABX Panasonic says:
    11/01/2011

    itulah perbedaan antara mencari uang dengan menjajaki karir :D
    mencari uang mungkin memang ngga butuh sekolah tinggi, krn banyak jln menuju itu. tapi karir, semua awalnya dari mimpi ^^
    nice post

  • Atasi Ejakulasi Dini says:
    11/02/2011

    Artikel yang menarik. Semoga sukses selalu Gan.

  • Arya Juragankambing says:
    11/02/2011

    Untuk dapat berhasil dengan baik, kita perlu berusaha menjadi sebaik-baiknya pribadi. menata pikiran kita, membangun mindset dengan optimisme tingkat tinggi....

    kunci utamanya adalah, terus mencoba. Ketika gagal - coba lagi, gagal alami dan coba lagi,,,keberhasilan menunggu waktu saja

    karena pilihan Allah adalah yang terbaik

  • terimakasih atas informasinya gan,,,

  • ryan says:
    11/12/2011

    Gw jg lagi pikirin bro solusi terbaik tentang posting lw ini...hehehehehe...

  • reachschools.org says:
    11/12/2011

    Memang paradigma di Indonesia seperti ini. Menjadi pengusaha adalah karena kepepet, kalo punya titel tinggi rata-rata gak mau jadi pengusaha, merekabilang rugi kalu ilmu gak dimanfaatkan. Padahal menurut saya rugi kalo ilmu kita dipake buat kemajuan orang lain. Kenapa gak dipakai buat kesuksesan sendiri aja ?

  • Admin says:
    11/13/2011

    kunjungan malam hari yang bersahabat.di tunggu kunjungan balaiknya ya gan :)

  • Princess Kaurvaki says:
    11/15/2011

    keren sob artikelnya, ijin simpan ya... ^_^
    http://princesskaurvaki.blogspot.com

  • Setelah membaca postingan yang sedikit panjang ini, saya semakin tergugah. memang pendidikan di negri ini di desain untuk menjadi karyawan, bukan menjadi wirausahawan yang mampu membuat inovasi-inovasi baru.

  • xamthone plus says:
    11/18/2011

    bner banget

  • share everything blog says:
    11/21/2011

    kita harus tingkatkan jiwa wirausaha kita dengan gigih :) hihihi

  • Acer laptop review says:
    11/21/2011

    wirausaha lebih baik ya dari pada jadi karyawan yg gaji nya kecill..

  • Berita Toyota says:
    11/21/2011

    susah gan ngerubah pola pendidikan yang carut marut di Indonesia mah...

  • fjr1 says:
    11/26/2011

    Wah peserta purdhi e chandra jg ya.ane jg serring ikut gan.ada mas mas wingky waluyo (peternak property).djkt sering bngt seminar gratis.gw sk bngt cara dia (purdhi e.c).

  • intan says:
    11/28/2011

    ijin simak gan,, tulisan yang bagus dan inspiratif

  • Belajar Forex says:
    11/29/2011

    wah bener banget tuh mas, thanks infonya

  • aimyaya says:
    12/01/2011

    Hahaha setuju sekali.. buat apa sekolah kalo pengen kaya??? .. kalo pengen pintar yah..sekolah... tapi kalo pengen kaya harus cari dan dapatkan uang.. ;)

  • obat alami asam urat says:
    2/15/2012

    artikel yang sangat bagus..
    maksih ya..

  • Tips Simple says:
    3/10/2012

    Sangat komplit sekali, dan ini cukup memotivasi saya untuk berwirausaha
    nice share..

  • A Way to Get Rich says:
    3/10/2012

    Terimakasih tuntunannya Bapak Purdi E Chandra anda adalah sosok entrepreneur sejati Indonesia.
    saya pernah menghadiri seminar Gratis Bapak sewaktu promosi tentang CARA GILA MENJADI PENGUSAHA di PRIMAGAMA denpasar bali jalan gatot subroto timur. waktu itu saya baru mendirikan perusahaan dan sekarang ini sudah bangkrut. tetapi mimpi saya belum padam Pak, saya bertekad akan mendirikan lagi perusahaan baru.
    http://milyarderclub9.blogspot.com

  • mencegah thalasemia says:
    5/18/2012

    mantap banget nih artikelnya

  • Rasibook says:
    11/27/2012

    Mantap, wejangan dari bos Primagama

  • hmm sekarang jadi tahu.. postingan yg Inspiratif banget gan

  • iya bener banget,,tapi seklah bisa jadi jalan untuk memudahkan kita sukses,,:)

  • Resep kuliner says:
    12/14/2015

    wowwww motivasi banget nih buat yang ga pinter atau yang ga kuliah. thanks gan.

Gambar Komentar